Selamat datang di blog P4MRI - USD

P4MRI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pembelajaran Matematika yang Asyik

Mari kita belajar bersama.

Download juga materi-materinya

Ada materi, makalah dan video yang berkaitan dengan PMRI

19.12.11

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Makalah yang ditulis oleh Y. Marpaung ini bisa langsung Anda download dengan KLIK DI SINI
berisi tentang:
  1. Standar Guru 
  2. Standar Pembelajaran
  3. Standar Bahan Ajar
  4. Standar Dosen
  5. Standar Lokakarya
  6. Standar Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (P4MRI)
  7. Prinsip-prinsip PMRI
  8. Karakteristik PMRI


PMRI dan PISA: Suatu Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia

Makalah yang berjudul PMRI dan PISA: Suatu Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia yang ditulis oleh Y. Marpaung dan Hongki Julie ini bisa Anda download dengan KLIK DI SINI

Dalam PMRI, pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah
kontekstual/realistik dan hal ini sesuai dengan yang diharapkan dalam KTSP seperti
yang dikatakan dalam latar belakang dokumen Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk mata pelajaran Matematika (Permen No. 22 tahun 2006), yaitu dalam
setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dalam PISA  tes dimaksudkan
untuk melihat kemampuan siswa menggunakan matematika yang dipelajari untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan (kontekstual) 

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Makalah yang ditulis oleh Y. Marpaung ini bisa langsung Anda download dengan KLIK DI SINI

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), sebagai suatu gerakan untuk memperbaiki mutu pendidikan matematika di Indonesia dimulai pada tahun 2001 di 12 SD/MIN di tiga kota di Jawa oleh 4 LPTK, yaitu UPI di Bandung, UNY  dan USD di Yoyakarta serta UNESA di Surabaya dengan dukungan Ditjen Dikti. Setiap LPTK bermitra dengan 3 SD/MIN.  Pengembangan PMRI dilakukan dengan pendekatan bottom-up (seperti pertumbuhan pohon: mulai dari kecil, secara perlahan tumbuh semakin tinggi dan membesar), bukan top-down.
Pengalaman penelitian yang disebutkan di atas, menginspirasi kami untuk merumuskan dan mencoba mempraktekkan PMRI di lapangan dengan karakteristik sebagai berikut:
  1. Siswa aktif dan guru pun aktif.
  2. Pembelajaran dimulai dengan menyodorkan pada siswa masalah-masalah kontekstual.
  3. Siswa diberi kesempatan menyelesaikan masalah itu dengan strategi sendiri.
  4. Guru memenij kelas sedemikian rupa sehingga interaksi dan negosiasi dapat berlangsung dengan tertib.
  5. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (tidak tegang).
  6. Materi pelajaran diusahakan saling berkaitan satu sama lain.
  7. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan mempraktekkan ‘tutwuri handayani’.
  8. Siswa  dimotivasi untuk berani mengutarakan  ide, bertanya tanpa rasa takut terhadap kesalahan.
  9. Dalam membantu siswa menyelesaikan masalah guru menggunakan pendekatan SANI (santun, terbuka dan komunikatif), empatik dan menghargai pendapat siswa dengan mempraktekkan “tepa selira, ngewongké wong”.
  10. Siswa diberi kebebasan memilih dan menggunakan modus representasi yang dapat membantunya mengkonstruksi konsep matematika atau menyelesaikan masalah.
    
           Lebih lengkapnya, makalah bisa Anda download dalam versi PDF, Klik di sini untuk mendownload.